Februari 01, 2025

Novel Tua

 

    Pernah nggak sih, kamu nemuin buku lama yang udah berdebu di rak, terus iseng membukanya dan tanpa sadar malah terjebak di dalam ceritanya? Ada sesuatu yang magis dari novel jadul. Kertasnya mungkin sudah menguning, huruf-hurufnya sedikit memudar, tapi isi ceritanya tetap hidup. Kadang kita baca tanpa ekspektasi, cuma sekadar ingin mengisi waktu, tapi tiba-tiba ada kalimat yang terasa begitu dekat, seperti buku itu tahu persis apa yang kita alami.  

    Novel-novel lama punya cara tersendiri untuk menyampaikan kisahnya. Nggak semua bahasanya seformal buku zaman sekarang, tapi justru di situlah letak pesonanya. Kata-kata yang digunakan mungkin terasa kuno, tapi maknanya tetap bisa kita rasakan. Mungkin ada tokoh yang sifatnya mirip kita, atau konflik yang mengingatkan pada sesuatu yang sedang kita hadapi. Rasanya seperti menemukan diri sendiri di dalam halaman-halaman yang usianya lebih tua dari kita.  

    Lucunya, kadang novel jadul juga bisa bikin kita sadar bahwa hidup ini nggak banyak berubah. Masalah yang dihadapi orang-orang di masa lalu ternyata masih sama seperti yang kita hadapi sekarang—tentang cinta, kehilangan, pencarian jati diri, harapan, atau mimpi yang terasa mustahil. Mungkin tokohnya hidup di era yang berbeda, tapi perasaannya tetap relevan. Ada sesuatu yang menenangkan dari menyadari bahwa kita bukan satu-satunya orang yang pernah merasakan hal-hal itu.  

    Ada kalanya kita merasa tersesat, nggak tahu harus bagaimana, atau mempertanyakan arah hidup kita. Lalu, di suatu halaman, ada satu paragraf yang seolah berbicara langsung dengan hati kita. Seakan-akan penulisnya tahu bahwa suatu hari nanti, seseorang seperti kita akan membaca kata-kata itu dan menemukan sedikit jawaban. Mungkin itulah keajaiban buku—mereka menyimpan pesan dari masa lalu yang tetap bisa menyentuh kita hari ini.  

    Baca novel jadul juga seperti ngobrol dengan seseorang yang udah lama pergi, tapi meninggalkan cerita yang masih bisa kita dengarkan. Penulisnya mungkin sudah nggak ada, tapi pikirannya tetap hidup dalam setiap halaman yang kita baca. Ada kehangatan di sana, ada pengalaman yang dibagikan, dan ada pemahaman bahwa setiap orang punya perjalanan hidupnya sendiri.  

    Kalau kamu lagi merasa butuh sesuatu yang berbeda, sesuatu yang bisa bikin kamu melihat dunia dari sudut pandang lain, coba deh cari novel lama. Mungkin ada satu buku di perpustakaan yang selama ini nggak pernah kamu lirik. Mungkin ada buku milik orang tua atau kakek nenekmu yang selama ini cuma jadi pajangan. Buka halamannya, biarkan ceritanya mengalir, dan siapa tahu, kamu akan menemukan bahwa novel itu seperti bercerita tentang dirimu sendiri.  

    Buat kamu yang suka cerita remaja dengan konflik keluarga yang relatable, novel ini recommended banget. Bahasanya ringan, alurnya mengalir, dan banyak pelajaran yang bisa diambil tanpa terkesan menggurui. Jadi, kalau lagi nyari bacaan yang asyik tapi tetap punya makna, "Mobil, Bokap, Gue" bisa jadi pilihan yang bagus.

    SERIUS! Emang selucu dan se-alay itu cerita tentang Dinar dan Riko, kalian wajib baca.

6 komentar:

Jendela Kehidupan mengatakan...

menarik bangett 😍

Berwisata Bersama Aiz mengatakan...

OMG SANGAT MEMUKAU 🤏🏻🤏🏻🤏🏻

Saling Menghargai mengatakan...

KERENN 🔥

Venus Love Site mengatakan...

ihh, aku pernah accidentally nemu novel tua juga min! ceritanya bagus bangeett

aurel mengatakan...

BENERR ZOR, AKU PERNAH NEMU NOVEL DI ETALASENYA IBUKKU, DAN ITU NOVEL JADUL, CUMA AKU KURANG SREG SAMA GAYA PENULISANNYA KARENA AKU GAK PAHAM APA YG DISAMPAIKAN PENULIS. Mungkin karena itu novel dari jaman aku belum lahir ya, jadi gaya bahasa sama yg sekarang agak beda gitu

Afafiu mengatakan...

IYA LAGII HAHAHA, baca novel kaya ga nyambung sama cara penyampaianya 😭😭