Gipil itu bukan sekedar kucing buatku. Dia lebih kayak sahabat, saudara, bahkan kadang kayak bos kecil di rumah. Aku udah bareng sama Gipil sejak dulu, dan Gipil selalu ada di setiap momen hidupku dari yang paling bahagia sampai yang paling menyebalkan.
Kalau ada tamu datang, Gipil bakal langsung lari ke dalam rumah atau naik ke tempat tinggi buat mastiin situasi dulu. Matanya bakal melotot penuh kewaspadaan, ekornya sedikit bergoyang tanda dia lagi mempertimbangkan apakah orang ini layak mendapatkan kehormatannya atau tidak.
Kalau tamunya berisik atau terlalu antusias mau mengelus dia? Bisa-bisa langsung kabur ke tempat persembunyian rahasianya. Tapi kalau tamunya diem, nggak maksa, dan cukup sabar, mungkin setelah beberapa jam (atau hari, atau minggu… siapa tahu dengan standar Gipil) dia bakal mulai mendekati si tamu sedikit demi sedikit, pura-pura nggak tertarik, tapi jelas kepo.Tapi kalau udah nyaman sama seseorang, gipil bakal berubah jadi kucing yang nggak segan-segan nempel.
Selain itu, terkadang Gipil tipe kucing yang ga jelas dan lumayan jaim. Tapi ke mana pun aku pergi, dia pasti ikut. Lagi gambar? Dia bakal naik ke meja, duduk di atas buku gambar atau tidur di atas meja. Lagi baca buku? Jangan harap bisa fokus, soalnya dia bakal duduk pas di atas halaman yang lagi aku baca. Tapi pas aku lagi makan, Gipil akan melihatku dengan dua mata bulatnya yang menatap penuh harapan.
Pernah suatu kali aku pulang telat karena ada les, dan pas buka pintu, Gipil udah nunggu aku masuk, dia langsung ngeong panjang lebar kayak lagi ceramahin aku. Entah itu protes karena aku lama pulang atau dia cuma mau bilang, "Lain kali bawa oleh-oleh, dong!"
Yang bikin Gipil lebih dari sekadar kucing adalah dia selalu tahu kalau aku lagi nggak baik-baik aja. Gipil yang biasanya super aktif, malah duduk di sebelahku, diem juga. Dia nggak maksa aku main, nggak ngeong-ngeong, cuma duduk sambil sesekali nyenggol lenganku pakai kepalanya. Seakan-akan dia mau bilang, "Gapapa, aku di sini."
Dan entah kenapa, itu cukup buat bikin aku ngerasa jauh lebih baik. Gipil kecil dulu matanya sering sakit sampe nggak bisa buat dibuka lebar, tapi gipil besar kalo lihat cicak langsung seketika kedua matanya bulat penuh dan fokus. Gipil juga suka jagung rebus, dia pernah makan sendirian satu bonggol jagung manis yang direbus, hebat kan? Gipil seperti bilang "Aku kucing pemakan segalanya, meow!"
Tolong hidup lebih lama, Gipil!
1 komentar:
GIPILLLLLL LAMA TIDAK BERJUMPAAA
Posting Komentar